Tadi panggilan seseorang bertanya akan kejujuran,
Gentar untuk beri jawaban,
tapi tegar aku membalas pertanyaan,
demi pertanyaan..kemudian kebimbangan aku tentang dia,
bukan kerna takut kecewa,
tapi persahabatan yang ikhlas aku ingin bina,
lantang aku penuh bongkak lalu teruja,
satu kata bermakna membuat kan aku terasa,
adakah lagi tempat ku di sisi nya..bukan apa,
kisah ku penuh rahsia,
diganti kan lagi tentang rahsia,
ingin di cerita tapi tak bisa,
takut tafsiran manusia anggap ku durjana…keraton itu milik siapa?dewa ataupun raja,
tiada lagi tempat selamat di dunia,
Cuma di sisinya…Ada masih peluang ku,
Untuk mengetahui mu,
Kerna kau mau jujur saja sahabatmu,
Adakah aku begitu….?Malam ini aku keluar,
Naik ke bumbung,Untuk apa,
Mencari bintangku,
adakah masih lagi di situ,
masih lagi kenaliku,
namun banyak yang ada,
banyak persamaannya,
hingga aku tak dapat tau mana bintangku…bagai mau terbang lindungi mu,
tapi malu ku,
aku tak mampu begitu,
bintang!!!temankan ku…mari kita bernyanyi berlagu,
aku udah ilang arah tuju,
awan tolong bawa ia pada ku,
ingin ku cerita suka duka ku,
setujulah kau menemani malam ku…hatiku bagai mati,
lelahku kian resah,
budiku hanya rugi,
penatku makin tenat,
angan aku tinggi,
ingin milik cinta yang abadi,
tapi semua belum ku pasti,
butuhkan waktu didalam diri,
bintang….Adakah kau fahami,
apa yang aku bilangkan pada mu,
mengertikah kau tentang diriku,
sudikah kau kenali diri ku,
mmmmm………ini pertama kali diri tergugat,
tiap kata kata aku cuak,
terkadang diri ini ingin menulis,
segala perasaaan………aku dibilang oleh mereka,
bahawa cinta, dan rindu adalah perasaan yang terindah,
namum disebalik itu adalah seksa,
seksa yang membuatkan aku benci,
sulitku untuk membenci lagi,
cuba pejamkan mata,
bernafaslah penuh lega,
angankan dirimu,
diri kita,
di suatu semesta,
yang menapakkan lorong,
di setiap lohong,
mari kita peluk keindahan yang ada,
keindahan yang tiba,
peluklah dengan tulus,
dari hati kita yang mulus ,
cinta ada atau tiada ,
tidak mengapa…..namun perasaan ku ,
hilang separuh dari diriku……kerana ia..Wahai sahabat-sahabatku...izinkan aku tuk sedikit bercerita:Karana ia hanya ingin menceritakan apa yang ingin ia keluarkan dan ia rasakan.Seperti halnya muntah, keluar begitu saja walau ia berusaha sekuat mungkin untuk menahannya. Ia hanya ingin bercerita pada kalian tentang pengalamannya akan kesunyian, kesedihan, harapan dan juga .........aku tanya kepadanya, perihal makna yang terkandung dari titik-titik ini, namun ia berkeras tak mau menjawabnya. Namun yang aku tahu ia bagaikan labah-labah penenun, yang menyulam imaginasinya dengan realiti kehidupan. Saat ia telah kehabisan serat benangnya yang terakhir, maka ia menenun dengan ukiran airmatanya, ketika airmatanya pun telah mengering, maka ia berusaha merajutnya kembali dengan lembaran serabut vena tubuhnya. Namun ada dimana benang-benang itu tak pernah habis walau ia telah memakainya berjuta-juta kaki jauhnya.Ketika aku tanya padanya perihal benang ajaib itu, ia menjawab sederhana : ' Pikiran dan kehendak bebas! '
No comments:
Post a Comment